Apakah kalian sedang belajar bahasa Jepang?
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari. Hanya belajar melalui buku teks tidak lah cukup dan terkadang membosankan. Tetapi, ada beragam cara agar tidak merasa bosan atau kesulitan saat belajar bahasa Jepang. Misalnya, belajar dari anime, game, drama, atau lagu Jepang.
Selain itu, masih ada cara lain untuk bisa belajar bahasa Jepang dengan cara yang menyenangkan, lho. Yaitu, 言葉遊び (kotoba asobi). Kotoba asobi secara harfiah berarti “permainan kata”. Kata-kata dalam bahasa Jepang bisa dimainkan dengan beragam cara yang menarik dan seru. Dengan bermain kata, kemampuanmu akan menjadi lebih baik dan kamu juga akan terdengar fasih dalam berbahasa Jepang. Keren, kan?
Biasanya, orang yang pandai bermain kata adalah orang yang kemampuan bahasanya sudah bagus. Meskipun begitu, bukan berarti pemula tidak bisa bermain kata. Bagi kamu yang baru belajar bahasa Jepang, kamu bisa memainkan kata-kata dasar terlebih dahulu.
Dalam bahasa Jepang ada lima jenis permainan kata, yaitu dajare, kaibun, shiritori, goroawase, dan hayakuchi kotoba. Berikut ini penjelasan tentang kelima permainan tersebut.
ダジャレ (dajare)
Dalam bahasa Jepang, pun dikenal dengan sebutan "dajare". Dajare merupakan permainan kata-kata dimana satu kalimat terdiri dari beberapa suku kata yang sama yang diucapkan dua kali. Dan, ada juga dajare dimana satu kalimat bisa memiliki dua arti yang berbeda
Berikut adalah contohnya:
イルカがいるか? (Iruka ga iru ka?)
Apakah ada lumba-lumba?
Kalimat tersebut apabila diucapkan, akan terdengar seperti mengulang tiga suku kata yang sama dua kali. Yaitu, "i", "ru", dan "ka".
アルミ 缶の上にあるみかん (arumi kan no ue ni aru mikan)
Terdapat jeruk di atas kaleng aluminium
Dari contoh di atas ada empat suku kata yang diulang, yaitu "a", "ru", "mi", dan "kan".
Apabila dibaca, arti kalimat di atas bisa diketahui secara langsung karena ditulis dengan huruf hiragana, katakana dan kanji. Namun, apabila diucapkan, kalimat tersebut bisa mengandung dua arti yang berbeda. Keempat suku kata yang sama tersebut bisa menjadi arumi kan (kaleng aluminium) dan aru mikan (sebuah jeruk).
Saat menyampaikan dajare, pembicara harus memasang wajah yang datar. Dan, seringkali para pendengar merespon dengan wajah yang lebih datar karena tidak ada yang menganggapnya lucu. Hal ini wajar karena dajare memang lebih lucu dan seru bagi pembicara daripada pendenger.
回文 (kaibun)
Kasur rusak
Perhatikan frasa di atas! Frasa di atas apabila dibaca dari huruf paling depan ke belakang ataupun sebaliknya akan tetap terdengar sama. Itulah yang disebut dengan palindrom. Palindrom dalam bahasa Jepang disebut dengan 回文(kaibun). Kaibun bisa sangat bervariasi karena pengaruh dari sistem penulisannya. Dalam sistem penulisan Jepang, setiap suku kata ditulis dengan satu karakter hiragana atau katakana.
にわのわに (niwa no wani)
Buaya di kebun
Perhatikan contoh di atas! Apabila suku kata dari contoh di atas dibaca dari depan ataupun belakang, akan tetap terdengar sama.
Contoh kaibun lainnya bisa disaksikan di video ini.
Membuat kombinasi kata menjadi palindrom sangat menyenangkan untuk dilakukan, terlebih saat sedang senggang. Dengan membuat kaibun sendiri, kamu bisa mengingat kembali kata atau frasa dalam bahasa Jepang yang sudah dipelajari. Menarik, kan?
Masih ada tiga permainan kata lagi, lho. Yuk baca juga halaman selanjutnya.